| Setelah Anda bersusah payah memimpin proyek pembuatan model-model dalam mendukung pembuatan keputusan top management/board of directors maupun calon klien, semua ini pada akhirnya untuk apa? Ya, betul sekali. Jawabannya adalah untuk dipresentasikan! Proyek pembuatan model yang Anda kerjakan belumlah selesai sebelum model tersebut dipresentasikan dan memberi masukan bagi pembuat keputusan.
Jadi seorang financial modeler bukan hanya harus kuat dalam hal kemampuan merancang model (konseptual) dan menghitung angka-angka (kemampuan kuantitatif). Lebih dari itu, seorang financial modeler harus bisa juga jadi seorang smart-sreet (atau "seniman pintar") yang dengan cukup profesional bisa presentasi dan meyakinkan penontonnya. |
Para penonton presentasi bisa jadi merupakan pihak top management maupun calon klien yang terkait dengan model yang dibuatkan. Untuk menjadi seorang ahli hitung sekaligus seniman apakah bisa? Jawabannya harus bisa. Lantas apakah yang sebaiknya kita persiapkan?
Secara fisiologis manusia umumnya memiliki 5 indera. Maka itu, untuk mempengaruhi penonton presentasi Anda gunakanlah indera-indera yang tersedia tersebut. Sebuah presentasi setidaknya akan mempengaruhi 3 aspek indera dari para penonton Anda, antara lain:
a. Penglihatan: melalui penampilan Anda dan tampilan materi slide yang dibawakan
b. Pendengaran: melalui suara Anda atau media audiovisual yang digunakan selama presentasi
c. Penciuman: melalui bau badan Anda atau aroma parfum yang Anda gunakan.
Kecuali Anda sedang presentasi resep masakan atau presentasi teknik pijatan, maka aspek raba (sentuhan) dan aspek lidah (kecapan) akan sangat jarang digunakan dalam sebuah presentasi yang profesional. Dengan demikian optimalkanlah 3 aspek indera yang bisa digunakan.
Aspek pendengaran bisa Anda optimalkan dengan berlatih vokal atau minum air jeruk sebelum presentasi. Aspek penciuman bisa Anda optimalkan dengan mengatur jam presentasi di pagi hari (bau badan Anda dan penonton masih segar dan wangi, baru mandi) atau gunakanlah aroma parfum yang tidak mengganggu suasana. Sementara itu aspek penglihatan bisa Anda optimalkan dengan berpakaian yang profesional serta menggunakan executive dashboard dalam materi slide presentasi.
Executive dashboard (dasbor eksekutif) adalah tampilan (graphical user interface) komputer yang menampilkan informasi yang diperlukan pejabat-pejabat perusahaan untuk menjalankan perusahaan secara efektif. Dalam teknologi informasi, istilah dasbor ini merujuk pada antarmuka pengguna grafis (GUI) yang mengatur dan menyajikan informasi dalam format yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
Fitur dari dasbor eksekutif yang efektif mencakup:
- Sebuah tampilan grafis intuitif yang berpikir santai dan mudah untuk dinavigasi seperti dalam browser Web.
- Sebuah tampilan struktur yang logis membuat informasi mudah diakses.
- Pengguna dasbor tersebut (manajemen) tidak memerlukan pelatihan untuk menggunakannya (karena sangat user friendly).
- Menampilkan data yang dapat disesuaikan dan dikategorikan memenuhi kebutuhan spesifik dari tiap pengguna.
- Teratur dan bisa sering update informasi untuk akurasi dan relevansi dengan kondisi saat ini.
- Informasi bisa ditarik dari berbagai sumber, departemen, atau pasar dapat dilihat secara bersamaan.
Bentuk dari dasbor ini bisa bermacam-macam dan terdiri dari komponen-komponen penyajian yang sesuai dengan departemen, jenis industri dan keperluan manajemen. Daripada membahas teorinya panjang-panjang lebih baik sekarang kita ke praktek untuk membahas komponen dasbor eksekutif yang umum dan kapan sebaiknya menggunakannya.
1. Diagram batang (bar)
Diagram ini sebaiknya digunakan saat menjelaskan 2 atau beberapa perbandingan yang komparatif. Contohnya:
2. Diagram kue pai (pie chart)
Diagram ini sebaiknya digunakan saat menjelaskan persentase atau proporsi dari suatu parameter atau angka.
3. Diagram air terjun (waterfall)
Diagram ini bagus untuk digunakan saat menjelaskan analisa varians (variance analysis).
4. Diagram pengukur (speedometer)
Diagram ini baik untuk digunakan dalam memonitor kondisi saat ini (zona hijau, zona kuning, zona merah).
5. Diagram tumpukan grup (cluster stack)
Diagram ini digunakan untuk membandingkan kondisi A dan B yang terdiri dari berbagai unsur.
6. Diagram kotak dan janggut (box and whisker)
Diagram ini bisa digunakan untuk menggambarkan pola dari data-data yang banyak yang memiliki rentang nilai minimal dan maksimal.
7. Marimekko
Diagram ini digunakan untuk menggambarkan 4 sudut pandang yang sekaligus dijabarkan dalam satu diagram.
8. Dot plot
Diagram ini fungsinya mirip diagram batang, namun biasanya lebih nyaman dilihat bila data yang diobservasi lebih banyak atau terdiri dari kategori yang banyak.
9.Diagram ruas bambu (cascade)
Diagram ini merupakan salah bentuk penyajian alternatif dari diagram cluster stack atau diagram Marimekko.
Diagram apapun yang Anda gunakan semuanya tergantung isi informasi apa yang sebenarnya hendak Anda sampaikan atau hendak Anda tekankan. Selamat menyiapkan materi presentasi..
